Kesenian tradisional Sidoarjo jenisnya hampir sama dengan kesenian tradisional Surabaya seperti ludruk, dan kuda lumping. Hanya saja frekuensi aktivitas dan jenis kesenian tradisional Surabaya lebih banyak daripada Sidoarjo. Banyak kesenian tradisional Sidoarjo dimainkan (ditanggap) di Surabaya. Begitu pula sebaliknya
kesenian tradisional Surabaya pernah main di Sidoarjo. Kesenian tradisional itu biasanya main di tempat orang hajatan, bagian dari acara hiburan dalam rangka memperingati hari nasional atau hari kota/kabupaten.
1. Ludruk
Seni pertunjukan rakyat ini tidak memiliki kekhasan di Sidoarjo. Pernah suatu masa berjaya namun belakangan semakin punah. Padahal Sidoarjo memiliki tokoh ludruk terkenal, Munali Fatah (alm), yang juga dikenal sebagai maestro tari Remo. Menurut catatan setidaknya ada 40 grup ludruk di Sidoarjo namun hampir semua tidak ada yang betul-betul eksis. Banyak terdapat di Balungbendo disamping juga menyebar di wilayah Krian, Tulangan, Sukodono, Prambon dan hampir semua kecamatan, kecuali Jabon. Sebelum 1980-an grup ludruk di Sidoarjo, Mojokerto, Surabaya, dan kota-kota lain di Jawa Timur sangat banyak. Sebab, masyarakat sangat haus hiburan murah, lucu, dan merakyat. Tiap malam hampir pasti ada tanggapan. Mereka serba bisa: nembang, main karawitan, melawak,hingga terlibat di manajemen ludruk. Namun belakangan kondisinya bagaikan mati suri.
.2. Kuda Lumping Kelompok seni tradisi jaranan hampir punah di Kabupaten Sidoarjo, tak sampai hitungan jari sebelah tangan. Sebelum 1980-an, cukup banyak grup jaranan yang menggelar atraksi hiburan di kampung-kampung. Kelompok-kelompok seni Jaranan atau Jaran Kepang yang selama ini ada di Sidoarjo bisa dikatakan bukan asli atau berdomisili di Sidoarjo. Mereka berasal dari luar kota, seperti Tulungagung, yang sengaja ngamen di Sidoarjo dalam waktu beberapa lama. Diperkirakan ada sekitar 10 grup. Namun ada satu grup Jaran Kepang versi Sidoarjo, yang agak berbeda dengan Jaran Kepang pada umumnya. Yakni, ketika dalam masa trance, pemainnya memanjat pohon kelapa dengan kepala menghadap ke bawah. Grup ini hanya ada di desa Segorobancang, kec. Tarik. (sumber:
http://dekesda.wordpress.com/2011/02/10/jenis-kesenian-di-sidoarjo/)
Makanan khas Sidoarjo biasanya terbuat dari bahan dasar Bandeng, ada Bandeng Asap, Bandeng Presto, dan Otak-otak Bandeng
1. Bandeng Asap
bandeng Asap merupakan jajanan khas Sidoarjo yang terbuat dari bahan baku Bandeng. proses pembuatan Bandeng Asap harus dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman.
2. Bandeng Presto
Bandeng
identik dengan banyak durinya, daging bandeng yang empuk dan nikmat
tersebut sering kali sulit dinikmati karena durinya yang sangat banyak.
Namun Sidoarjo membuat inovasi bandeng berduri lunak yang sering disebut
Bandeng Presto.
3. Otak-otak Bandeng
Otak-otak
Bandeng khas Sidoarjo ini rasanya berbeda dengan otak-otak bandeng
Gersik. Di Sidoarjo, Otak-otak Bandeng menggunakan kelapa sangrai
sebagai pengisinya berdampingan dengan bumbu halus dan telor kocok. (sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/50922f0d542acf5123000001/13-oleh-oleh-khas-kota-sidoarjo-serba-13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar